Lambor88 Premier - Sama sekali tidak ada rasa persatuan dan harmoni yang universal, bahkan dengan karya mahal terbaru di sekolah Belanda baru mereka, Anthony, sekarang ada dan rekor klub pengeluaran musim panas £280 juta di belakang mereka. Teriakan 'Kami ingin Glazer keluar' terdengar sebentar-sebentar sepanjang malam. Steve McClaren mengunyah permen karet secara maniak. Erik ten Hag mencoret-coret tanpa henti dengan penanya yang sangat murah.
Tetapi metode, presisi, dan kapasitas untuk melepaskan bola di antara garis pertahanan sudah jelas sejak awal dan bahkan kelemahan dan ketidakpastian Leicester pun tidak bisa menghilangkan kesan itu.
Christian Eriksen berada di jantung industri pada fase awal permainan - seorang gelandang bertahan dalam formasi saja, menampilkan keahliannya yang luar biasa dan bermain dengan kepala tegak untuk mengarahkan United ke posisi berbahaya - meskipun tembakannya sendiri dari dalam saluran kiri , sepuluh menit, seharusnya mencapai target. Bruno Fernandes, yang bermain di babak pertama, berulang kali melepaskan Marcus Rashford dan Anthony Elanga di sisi kanan United.
Gol itu tidak mengejutkan - United mengumpulkan penguasaan bola yang mudah dari tendangan gawang yang lepas sebelum Fernandes, di ruang yang cukup untuk mempertimbangkan pilihannya, mengarahkan bola ke Marcus Rashford, yang menyelipkannya ke arah Jadon Sancho. Saat penyerang melakukan lari diagonal untuk mengambilnya dan dengan mudah di sekitar Danny Ward untuk mencetak gol, Anda bertanya-tanya apakah sepuluh Hag mungkin menemukan Sancho yang selalu kita kenal ada di sana.
Ada momen-momen singkat Leicester di periode pertama itu, tetapi Jamie Vardy adalah sosok yang terisolasi. Ejekan teredam berdering di sekitar tempat yang dulu ramai ini jauh sebelum tim berangkat untuk jeda.
No comments:
Post a Comment